Ki Hadjar Dewantara, seorang tokoh pendidikan terkemuka, menganggap pengajaran sebagai komponen penting dari pendidikan. Ia percaya bahwa pendidikan harus memerdekakan anak-anak dengan memberi mereka tuntutan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Konsep ini menekankan betapa pentingnya mengembangkan kekuatan alam anak-anak sesuai dengan keadaan alam dan waktunya.

Ki Hajar Dewantara juga menggarisbawahi betapa pentingnya pembentukan karakter anak-anak. Ia berpendapat bahwa keluarga memainkan peran penting dalam mendidik moral anak-anak. Dengan memahami dan menerapkan perspektif Ki Hajar Dewantara, guru dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang independen dan menghasilkan individu yang berkualitas secara intelektual dan moral.

Berikut adalah beberapa konsep pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara:

1. Konsep Pendidikan Holistik

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan harus berfokus pada pengembangan seluruh aspek manusia, yaitu fisik, intelektual, spiritual, dan sosial. Pendidikan holistik ini bertujuan untuk menghasilkan individu yang mandiri dan berdaya guna dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Triadik Pendidikan

Ki Hajar Dewantara memperkenalkan konsep “Tri No” untuk pendidikan pra-sekolah dan “Tri Nga” untuk pendidikan dasar dan jenjang di atasnya. Tri No meliputi “nonton” (melihat keadaan sekitar), “niteni” (menandai, mempelajari, mencermati hal-hal yang disaksikan oleh panca indera), dan “Nirokke” (meniru atau mengambil pelajaran dari yang baik). Sementara itu, Tri Nga meliputi “Ngerti” (memahami sesuatu hal ihwal), “Ngerasa” (merasakan, merespon, dan memetik sesuatu pelajaran), dan “Nglakoni” (mempraktekkan pengetahuan yang didapatkan secara bijak dan bertanggung jawab).

3. Pendidikan Anak Usia Dini

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk anak usia dini berfokus pada pengembangan indera dan keterampilan dasar melalui bermain, menyanyi, menari, dan menceritakan cerita. Metode ini bertujuan untuk mengembangkan potensi anak secara holistik dan mempersiapkan mereka untuk pendidikan selanjutnya.

4. Pendidikan Berbasis Budaya

Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis budaya. Ia menggambarkan bahwa pendidikan harus sesuai dengan budaya setempat dan menggunakan bahasa serta media yang relevan. Hal ini bertujuan untuk menghargai dan mengembangkan budaya lokal.

5. Pendidikan untuk Kemerdekaan

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan harus berorientasi pada kemerdekaan dan independensi. Ia menginginkan pendidikan yang dapat membebaskan siswa dari penjajahan dan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang mandiri dan berdaya guna.

6. Pendidikan Karakter

Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan karakter. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dan etika yang baik di antara siswa. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan generasi yang berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.

7. Implementasi di Sekolah

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara telah diimplementasikan di berbagai sekolah dasar di Indonesia. Metode ini telah membantu dalam mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan karakter siswa, serta mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan yang beragam.

Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Ia menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan dua hal: kodrat alam, yang berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan anak, dan kodrat zaman, yang berkaitan dengan isi dan irama. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ini telah menjadi landasan penting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia dan masih dihargai hingga saat ini.

Penulis: Laurensius Teddy Saputro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *