
Membesarkan Si Buah Hati bukanlah perkara mudah. Namun di balik itu, melihat mereka tumbuh secara optimal tentu menjadi kepuasan tersendiri. Pada dasarnya, Bunda atau Ayah mungkin tidak selalu fasih akan hal-hal yang bisa diterapkan sebagai cara menjadi orang tua yang baik.
Sebab, pelajaran menjadi orang tua bukan sesuatu yang kita dapatkan dalam pendidikan formal maupun non-formal, melainkan terjadi secara natural. Melalui artikel ini, akan dijelaskan hal-hal seputar prinsip yang perlu diterapkan dan cara menjadi orang tua yang baik untuk anak, khususnya dalam masa pertumbuhannya. Berikut adalah hal-hal yang bisa Bunda terapkan.
Mengubah cara pandang dalam melihat masalah
Salah satu cara menjadi orang tua yang baik dimulai dari mengubah cara pandang dalam melihat suatu permasalahan. Bayangkan perilaku Si Buah Hati yang sewaktu-waktu bisa membuat Bunda kehilangan ketenangan. Setiap orang tua tentu memiliki pemicu yang berbeda. Misalnya, ketika Si Buah Hati mulai meninggikan suaranya di depan umum, menolak untuk makan, atau membantah perintah Bunda.
Sebelum mengeluarkan reaksi marah, Bunda perlu memikirkan terlebih dahulu, mengapa hal-hal tersebut mengganggu Bunda? Apakah perilaku ini tidak berterima saat Bunda dan Ayah masih kecil? Apa yang mungkin didapatkan oleh Si Buah Hati dari perilaku tersebut?
Melalui pemikiran tersebut, Bunda diharapkan lebih tenang saat menghadapi anak. Reaksi marah atau negatif dari orang tua akan terekam sebagai sinyal “perhatian” bagi Si Buah Hati. Jadi, bukan tidak mungkin mereka akan melanjutkan perilaku tersebut. Semakin tenang Bunda menghadapi permasalahan yang mengganggu, akan semakin cepat berakhir pula masalahnya.
Percaya pada kemampuan anak
Selain menjadi lebih tenang saat menyaksikan permasalahan yang ditimbulkan atau dialami Si Buah Hati, belajar percaya merupakan suatu cara menjadi orang tua yang baik yang perlu diasah. Dalam masa pertumbuhan anak, mereka akan mengalami perkembangan dalam “kesadaran diri”.
Dengan membangun kepercayaan dan memperbolehkan mereka bereksplorasi, Buah Hati Bunda tentu akan menyadari dengan sendirinya bahwa mereka adalah pribadi yang terpisah dari orang lain dan memiliki tanggung jawab sendiri, tanpa mengenyampingkan bahwa Bunda adalah tempat mereka merasa aman.
Jangan sampai, ketakutan Bunda dalam menyaksikan perkembangan Si Buah Hati mempengaruhi kepercayaan dirinya dalam melakukan hal-hal baru yang mungkin berguna untuk tumbuh kembangnya
Penulis: Yahya Muqoddam